PTK dan Guru
PTK, Penelitian Tindakan Kelas, atau dalam bahasa Inggrisnya Classroom Action Research saat ini mulai ramai dibicarakan dalam dunia Pendidikan Indonesia. Namanya sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya.
Penelitian – kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan – sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
Kelas – sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas.
Penelitian Tindakan Kelas pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika bernama Kurt Lewin yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya.
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya.
- PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
- PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.Guru tidak hanya sebagai praktisi tetapi sekaligus peneliti. Artinya guru tidak hanya puas terhadap apa yang selama ini dikerjakan tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi.
- Dengan melaksanakan tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
- Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. Penelitian ini terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
- Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan, guru diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari upaya pemecahan.
Diambil dari : Aqib, Zainal. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Untuk : Guru. Bandung : Yrama Widya. Hal. 12 – 14.